JAKARTA - Belanja online di segmen fashion terus mencatat peningkatan karena kemudahan akses dan berbagai promosi menarik. Namun, produk seperti sepatu menghadapi hambatan unik.
Ukuran yang tidak sesuai dan keraguan konsumen terhadap kenyamanan sering menjadi penyebab retur tinggi. Konsumen yang tidak bisa mencoba langsung pun sering ragu sebelum membeli.
Keterbatasan inilah yang mendorong lahirnya inovasi berbasis teknologi seperti AI dan AR untuk menjembatani kesenjangan antara dunia digital dan pengalaman fisik.
Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, Perfect Corp memperkenalkan teknologi Shoe Virtual Try-On (VTO). Teknologi ini memungkinkan konsumen mencoba sepatu secara virtual melalui kamera smartphone atau perangkat digital lainnya.
Dengan menggunakan model 3D detail dan sistem motion tracking, sepatu tampak melekat secara realistis di kaki, bahkan ketika pengguna bergerak. Inovasi ini menjanjikan pengalaman belanja yang lebih meyakinkan di ranah digital.
Cara Kerja Teknologi Virtual Try-On
Shoe VTO menggunakan model 3D dan algoritma motion tracking untuk memetakan kontur kaki dan menampilkan sepatu secara real time seolah “menempel” di kaki pengguna.
Sistem ini memperhitungkan sudut tampak, gerakan, dan perspektif pengguna, sehingga efek visual tampak alami. Dari aspek teknis, sistem ini juga memungkinkan untuk memvisualisasikan sepatu dari berbagai sudut, seperti tampak samping, belakang, dan ketika pengguna berjalan.
Melalui teknologi ini, pengguna bisa bereksperimen dengan berbagai desain, warna, atau model sepatu hanya lewat smartphone.
Tanpa harus mengunjungi toko fisik, konsumen bisa langsung melihat bagaimana sepatu tersebut terlihat saat dikenakan. Hal ini memperbesar peluang konsumen merasa yakin terhadap pilihannya sebelum melakukan pembelian.
Manfaat bagi Konsumen dan Retailer
Menurut Alice Chang, Founder & CEO Perfect Corp, teknologi ini memberikan kemudahan bagi konsumen dalam memilih produk.
“Dengan Shoe Virtual Try-On, konsumen bisa mencoba berbagai model sepatu hanya dengan smartphone mereka, sehingga keputusan belanja menjadi lebih mudah dan meyakinkan,” ujarnya. Pernyataan ini mencerminkan keyakinan bahwa VTO dapat meminimalkan keraguan yang biasa muncul saat berbelanja fashion secara digital.
Bagi konsumen, manfaatnya jelas: proses belanja yang lebih cepat, praktis, dan interaktif. Konsumen tidak lagi harus memesan berbagai ukuran, menunggu pengiriman, lalu melakukan pengembalian ketika ukuran tidak cocok. Di sisi lain, bagi brand dan retailer, keuntungan juga signifikan.
Teknologi VTO membantu menurunkan volume retur, sehingga menghemat biaya logistik dan operasional. Selain itu, penggunaan teknologi canggih memperkuat citra perusahaan sebagai inovator di industri fashion digital, meningkatkan kepercayaan konsumen.
Tren Belanja Sepatu Digital dan Tantangannya
Pertumbuhan e-commerce, terutama melalui perangkat mobile, telah mendorong kuatnya tren belanja fashion secara digital.
Penjualan sepatu online mencatat lonjakan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sebagai indikasi bahwa konsumen semakin percaya pada belanja daring. Namun, tantangan berupa keraguan terhadap ukuran dan kesulitan pengembalian masih menjadi hambatan utama.
Shoe VTO berperan sebagai solusi atas kebutuhan konsumen yang ingin mendapatkan pengalaman serupa mencoba langsung di toko fisik. Inovasi ini membantu menjembatani kesenjangan antara pengalaman virtual dan dunia nyata dalam belanja fashion.
Integrasi dengan Wardrobe Virtual dan Tren ke Depan
Ke depan, Perfect Corp membayangkan bahwa belanja sepatu digital akan semakin terintegrasi dengan fitur wardrobe virtual.
Lewat fitur ini, pengguna tidak hanya bisa mencoba sepatu secara virtual, tetapi juga mencocokkannya dengan aksesori atau pakaian lain dalam satu tampilan virtual. Dengan demikian konsumen dapat melihat bagaimana sepatu berpadu dengan gaya keseluruhan mereka.
Konsep ini membuka peluang baru dalam industri fashion digital: bahwa belanja tidak sekadar pemilihan produk tunggal, tetapi penciptaan gaya personal melalui pengalaman visual interaktif.
Kombinasi AI dan AR ini akan mempermudah interaksi konsumen dengan produk, sekaligus menetapkan standar baru di industri fashion digital.
Tantangan Implementasi dan Adopsi Konsumen
Meskipun janji sangat menarik, implementasi teknologi seperti VTO juga menghadapi tantangan. Agar hasil visual tampak realistis dan proporsional, data 3D dan model kaki harus sangat akurat. Gangguan pencahayaan, kamera berkualitas rendah, atau kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi pengalaman pengguna.
Dari sisi adopsi, tidak semua konsumen siap atau familiar dengan teknologi semacam ini. Diperlukan edukasi dan pemahaman agar konsumen mau menggunakan fitur ini.
Retailer pun harus berani berinvestasi pada pengembangan platform agar teknologi VTO dapat berjalan lancar dan menyatu dengan sistem belanja yang sudah ada.
Inovasi Digital sebagai Pilar Masa Depan Fashion
Kemajuan AI dan AR dalam dunia fashion digital menandai transformasi cara kita berbelanja. Virtual Try-On untuk sepatu adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat menyelesaikan pain point klasik belanja daring ketidakpastian ukuran dan visualisasi produk.
Dengan teknologi ini, konsumen memperoleh pengalaman yang lebih mendekati mencoba langsung, tanpa harus keluar rumah.
Retailer dan brand yang mengadopsi inovasi ini juga akan memperoleh keunggulan kompetitif. Pengurangan retur, peningkatan kepercayaan konsumen, dan citra brand yang modern menjadi nilai tambah dalam persaingan pasar fashion digital.
Virtual Try-On sepatu lewat teknologi AI dan AR muncul sebagai tren baru dalam belanja online fashion. Dengan memberikan visualisasi realistis dan interaktif, teknologi ini menjawab berbagai tantangan terkait ukuran dan keyakinan konsumen saat belanja daring.
Perfect Corp melalui Shoe Virtual Try-On membawa inovasi yang mempermudah pengalaman belanja, mengurangi retur, dan memperkuat citra brand. Sementara pertumbuhan e-commerce dan belanja mobile membuka lahan subur bagi teknologi seperti ini untuk berkembang.
Di masa depan, kombinasi teknologi dari VTO dan wardrobe virtual akan menciptakan pengalaman belanja yang bukan lagi pasif, tetapi aktif dan personal. Konsumen tidak hanya membeli, tetapi merancang gaya dan pilihan mereka secara visual dan instan.
Transformasi digital di industri fashion terus berlangsung, dan Virtual Try-On menunjukan bahwa masa depan belanja sudah berada di genggaman kita—lebih interaktif, praktis, dan inovatif.