KKP Dorong UMKM Perikanan Naik Kelas, Ekspor Produk Ke Pasar Global

KKP Dorong UMKM Perikanan Naik Kelas, Ekspor Produk Ke Pasar Global
KKP Dorong UMKM Perikanan Naik Kelas, Ekspor Produk Ke Pasar Global

JAKARTA - Sektor perikanan Indonesia kini menunjukkan daya saing yang semakin meningkat di pasar internasional. 

Keberhasilan dua UMKM dalam negeri naik kelas menjadi Unit Pengolahan Ikan (UPI) eksportir menjadi bukti nyata bahwa pendampingan pemerintah, terutama melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mampu membuka peluang pasar global sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. 

Pendekatan strategis ini menekankan pentingnya standar sanitasi, higiene, dan keamanan pangan sebagai kunci keberhasilan produk perikanan Indonesia diterima di negara tujuan ekspor.

Baca Juga

Cek Harga BBM Nonsubsidi dan Subsidi Pertamina 28 Desember 2025

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengantarkan dua Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas menjadi UPI pelaku ekspor hasil perikanan. Langkah ini dilakukan melalui program pendampingan yang mencakup pemenuhan standar internasional serta peningkatan kapasitas produksi.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP), Ishartini, menekankan bahwa KKP secara aktif membantu UMKM memenuhi persyaratan sanitasi, higiene, dan keamanan pangan asal ikan yang menjadi syarat keberterimaan di negara tujuan ekspor.

“Alhamdulillah, KKP berhasil mengantarkan dua pelaku usaha UMKM menjadi Unit Pengolahan Ikan (UPI) eksportir pada Desember 2025,” kata Ishartini.

Profil UMKM Naik Kelas

Dua UMKM yang berhasil naik kelas ini memiliki latar belakang dan skala yang berbeda, namun keduanya menunjukkan kesiapan menghadapi pasar internasional. CV Karimun Mina Sejahtera, misalnya, merupakan UMKM inkubator bisnis Universitas Diponegoro (Undip). 

Pekan lalu, usaha tersebut melakukan ekspor perdana 7 ton ikan teri nasi ke Jepang, yang juga dihadiri langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, di Jepara.

Langkah ekspor perdana ini menandai pencapaian penting bagi CV Karimun Mina Sejahtera, sekaligus menjadi bukti bahwa pembinaan UMKM berbasis pendidikan dan penelitian dapat bersaing di pasar global. 

Dengan dukungan KKP, perusahaan mampu menyesuaikan produk dengan standar internasional dan memperluas jaringan distribusi di Jepang.

Sementara itu, Koperasi Santo Alvin Pratama yang berbasis di Ternate, Maluku Utara, juga telah berhasil melakukan ekspor tenggiri ke Singapura. Koperasi ini mendapatkan pendampingan dari KKP dalam bentuk sarana prasarana dan pemenuhan persyaratan internasional.

“Koperasi ini bisa ekspor perdana tepat empat hari setelah Bapak Menteri melepas unit binaan UNDIP di Jawa Tengah,” jelas Ishartini.

Peran Strategis KKP dalam Mendukung UMKM

Keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif KKP dalam memastikan pelaku usaha siap memasuki pasar global. Pendampingan KKP mencakup aspek teknis maupun administratif, mulai dari penyediaan fasilitas produksi yang memenuhi standar internasional hingga bantuan dalam proses sertifikasi produk.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung kemudahan berusaha di sektor perikanan, khususnya dalam kegiatan ekspor yang dapat mendatangkan devisa serta menyerap tenaga kerja.

“Kami berkomitmen mendorong UMKM perikanan agar naik kelas dan mampu bersaing di pasar global. Langkah ini tidak hanya meningkatkan pendapatan pelaku usaha, tetapi juga memperkuat kontribusi sektor perikanan terhadap ekonomi nasional,” ujar Menteri Trenggono.

Pendekatan strategis ini sejalan dengan upaya pemerintah memperluas peluang ekspor perikanan Indonesia, yang selama ini menjadi salah satu sektor andalan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam.

Standar Internasional dan Keamanan Pangan

Salah satu faktor kunci keberhasilan UMKM naik kelas adalah pemenuhan standar sanitasi, higiene, dan keamanan pangan. Negara tujuan ekspor, seperti Jepang dan Singapura, memiliki regulasi ketat terkait kualitas produk perikanan, termasuk pengolahan, penyimpanan, dan distribusi.

KKP melalui Badan Mutu secara intensif membimbing UMKM agar seluruh proses produksi sesuai standar internasional. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan konsumen luar negeri, tetapi juga menjadikan produk perikanan Indonesia lebih kompetitif.

“Pendampingan kami memastikan produk perikanan UMKM memiliki daya saing tinggi dan memenuhi persyaratan keamanan pangan di negara tujuan ekspor,” ujar Ishartini.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Kenaikan kelas UMKM perikanan memiliki efek ganda terhadap ekonomi lokal. Secara ekonomi, ekspor hasil perikanan mendatangkan devisa bagi negara dan meningkatkan pendapatan pelaku usaha. 

Secara sosial, keberhasilan ini membuka lapangan kerja, meningkatkan keterampilan pekerja lokal, dan mendorong pertumbuhan industri berbasis masyarakat.

Selain itu, program pendampingan KKP mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi pengolahan modern, memperbaiki manajemen rantai pasok, dan meningkatkan kapasitas produksi. Dengan demikian, UMKM tidak hanya memenuhi standar internasional, tetapi juga dapat mempertahankan keberlanjutan usaha.

Sinergi Pemerintah, Pendidikan, dan Industri

Keberhasilan UMKM naik kelas juga mencerminkan sinergi yang baik antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor industri. CV Karimun Mina Sejahtera yang merupakan inkubator Undip menunjukkan bagaimana kolaborasi pendidikan dan bisnis dapat menghasilkan produk siap ekspor.

Sementara Koperasi Santo Alvin Pratama di Maluku Utara membuktikan bahwa pendampingan teknis dan administratif dari pemerintah memungkinkan UMKM di daerah terpencil tetap kompetitif di pasar global.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Meski capaian ekspor ini menggembirakan, tantangan tetap ada. UMKM harus terus meningkatkan kualitas produk, menjaga konsistensi pasokan, dan memenuhi regulasi yang semakin ketat di pasar internasional.

Namun peluang juga terbuka luas. Permintaan pasar global terhadap produk perikanan berkualitas tinggi terus meningkat, sehingga UMKM yang mampu memenuhi standar internasional memiliki kesempatan untuk memperluas pangsa pasar.

Keberhasilan dua UMKM naik kelas menjadi UPI eksportir menunjukkan efektivitas pendampingan pemerintah dalam meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia. 

Standar sanitasi, higiene, dan keamanan pangan menjadi faktor utama diterimanya produk di pasar global, sementara dukungan fasilitas dan sertifikasi dari KKP membantu pelaku usaha memenuhi regulasi internasional.

“Alhamdulillah, KKP berhasil mengantarkan dua pelaku usaha UMKM menjadi Unit Pengolahan Ikan (UPI) eksportir pada Desember 2025,” ujar Ishartini. 

Langkah ini tidak hanya memperluas akses pasar, tetapi juga meningkatkan kontribusi sektor perikanan terhadap perekonomian nasional.

Sinergi pemerintah, pendidikan, dan industri menunjukkan bahwa UMKM perikanan Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional. 

Dengan pendampingan berkelanjutan, UMKM lokal berpotensi menjadi motor penggerak ekspor perikanan yang berkelanjutan, membuka lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya laut.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Panduan Pengajuan Mudah

Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Panduan Pengajuan Mudah

Simulasi Cicilan KUR BCA Rp50 Juta Bunga dan Tenor Syarat Mengajukan

Simulasi Cicilan KUR BCA Rp50 Juta Bunga dan Tenor Syarat Mengajukan

Coretax Jadi Sistem Wajib Mulai 2026, Aktivasi Akun Wajib Pajak Dipercepat

Coretax Jadi Sistem Wajib Mulai 2026, Aktivasi Akun Wajib Pajak Dipercepat

Update Harga Sembako Jatim 28 Desember 2025, Tren Naik Turun Beragam

Update Harga Sembako Jatim 28 Desember 2025, Tren Naik Turun Beragam

BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Indonesia 28 Desember 2025 Hujan Lebat Potensial

BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Indonesia 28 Desember 2025 Hujan Lebat Potensial